Jumat, 19 November 2010

RESENSI NOVEL AUTUMN IN PARIS



Judul Buku : Autumn in Paris
Penulis : Ilana Tan
Bahasa : Indonesia
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : Cetakan ketujuh, 2009
Jumlah Halaman : 272 lembar
Genre : Metropop
Dimensi : 13.5 x 20 cm
Jenis Cover : Soft Cover
ISBN : 979-22-3030-0

Tara Dupont, tokoh utama cerita ini, Tara Dupont adalah blasteran Paris-Indonesia tetapi ia menyukai Paris dan musim gugur. Tara Dupont juga tinggal di Paris hidup bersama ayahnya dan bekerja sebagai seorang penyiar di stasiun radio yang cukup terkenal. Ia juga mempunyai seorang kakak angkat berkebangsaan Perancis yang ia pikir adalah cintanya. Sampai akhirnya ia bertemu dengan. Tatsuya Fujisawa, seorang arsitek yang sedang bekerja di Paris, teman dari kakak angkat Tara. Tatsuya adalah seorang lelaki Jepang yang membenci musim gugur di Paris, namun pertemuannya dengan Tara mengubah pendiriannya tentang musim gugur di Paris. Ia menyukai musim gugur di Paris karena Tara.Awalnya, mereka bertemu secara tidak disengaja. Ternyata, Tatsuya adalah teman dari kakak angkat Tara. Merekapun menjadi semakin dekat dan cocok tanpa disangka-sangka. Masa-masa indah mereka lalui bersama, berjalan-jalan ke tempat-tempat indah di Paris, melihat pemandangan kota Paris yang romantis. Namun sayangnya, kekejaman takdir kehidupan membuat mereka berada dalam suatu dilemma. Masa lalu mereka yang tidak dapat diubah, menghancurkan cinta mereka.Tara maupun Tatsuya sama sekali tidak menyadari benang yang menghubungkan mereka dengan masa lalu, adanya rahasia yang menghancurkan segala harapan, perasaan, dan keyakinan. Ketika kebenaran terungkap, tersingkap pula arti putus asa… arti tak berdaya… Kenyataan juga begitu menyakitkan hingga mendorong salah satu dari mereka ingin mengakhiri hidup….Sebuah kejadian telah membuka tirai masa lalu... Tatsuya harus menjauhkan diri dari Tara, walaupun ia merasa itu sangat sulit. Kenyataan yang pahit telah membuatnya bimbang. Sampai akhirnya Tara juga mengetahui kenyataan pahit tersebut... dan cinta mereka berada di dalam cobaan yang berat... Jalan yang buntu.Buku ini merupakan salah satu buku yang patut untuk dibaca. Ceritanya memang menyedihkan dan mengharukan, namun tidak cengeng. Romantisme juga terasa sekali di dalam novel ini. Seperti saat Tatsuya menuliskan perasaan di dalam surat dan mengirimkannya ke radio.Ilana Tan mengemas cerita ini dengan sangat menarik. Jalan ceritanyapun tidak mudah ditebak. Banyak juga pengetahuan mengenai kota Paris, yang mungkin akan berguna bagi kita. Juga ada banyak kata-kata dalam bahasa Perancis yang dapat kita pelajari.Ilana juga melukiskan pemandangan kota Paris dengan kalimat yang indah, membuat kita menjadi penasaran dengan kota Paris dan ikut membayangkannya.Cerita ini ditutup dengan sebuah kalimat sederhana yang mengandung arti yang ''dalam'':Selama dia bahagia, aku juga akan bahagia. Sesederhana itu...
Seandainya masih ada harapan – sekecil apapun untuk mengubah kenyataan, ia bersedia menggantungkan seluruh hidupnya demi harapan. Intinya dari cerita ini bahwa kisah cinta tidak akan selalu indah seperti yang kita bayangkan, hal tak terduga pun dapat terjadi. Namun rasa cinta tidak akan pernah habis sampai kapan pun dan kepada siapa pun. Sekian….


Kelebihan : Cerita dari novel ini sangat menyentuh hati, bahkan sampai
berlinang air mata karena gaya tulisannya para pembaca
dapat merasakan kebahagiaan atau kesedihan yang dialami
sang tokoh.

Kekurangan : Gaya bahasanya terlalu baku sehingga kurang begitu memahami dan ending ceritanya pun sulit ditebak


Nama  : Irma Ratu rizkia
Kelas  : XI-IA2
No      : 37

Senin, 08 November 2010

Arti Sebuah Langkah Ku

            Semua yang ku jalani dalam hidup ini sangat berarti bagi ku.
            Langkah demi langkah yang kutempuh
            Detikan waktu yang ku lalui
            Dan jutaan peristiwa yang berarti

  Tak akan ku lupa, dan akan ku jadikan arsip kehidupanku yang berarti

Semua Ku Mulai di SMAda


            Teringat satu tahun yang lalu ketika aku memasuuki gerbang sekolah baruku dimana aku akan menuntut ilmu tiga tahun kedepan.Saat hari pendaftaran banyak ku lihat wajah- wajah asing yang sama sekali tidak ku kenal.10 juli, aku diterima di smada di kelas x6. Tak seorang pun wajah yang ku kenal.3 hari selanjut nya aku menjalani MOS . Banyak kejadian yang aku alami, menyenangkan dan ada juga yang menyebalkan.

            Aku mencoba beradaptasi dengan teman- teman di kelas x6. Hari demi hari ku lalui bersama mereka, dan aku mulai terbiasa. Sangat menyenangkan, banyak hal- hal menarik yangtelah kujalani. Kita susah beersama, senang bersama dan kita telah menjadi suatu bagian keluarga. Tak ku sangka waktu cepat berlalu. Dan semester dua tak kusangka adalah semester terahir beersama kelas x6. Dikelas inilah ku dapati teman- teman dengan berbagai karakter.

            Aku tak tahu bagaimana perasaanku saat aku naik ke kelas XI, harus senang ataukah sedih. Senana karena naik kelas dan sedih karena harus berpiasah denngan keluargaku kelas x6. Tapi aku tak perlu sedih karena kita masih satu sekolah di smada. Kenangan- kenangan bersama x6 akan ku jadikan arsip kehidupan yang takkan kulupakan..

            XI- IA2 itulah kelas baruku. Aku bertemu dengan wajah- wajah baru walaupun dulu kita satu angkatan di kelas satu. Aku mencoba beradaptasi dengan mereka, dan aku berharap kita dapat menjadi satu keluarga di kelas XI- IA2 ini.

 

 

Irma ratu rizkia 37